BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel
yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apical (bagian atas)
beberapa jenis epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang
bentuknya seperti jari) atau silia. Permukaan basal (bagian bawah) jaringan
epitel berikatan dengan jaringan ikat. Jaringan epitel dan jaringan ikat yang
berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane dasar basalis dan lamina
retikularis.
Jaringan
epitel memiliki berbagai macam fungsi, melindungi jaringan di bawahnya dari
kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya.
Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam
enzim. Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi Epitel pipih,
berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang terletak di
tengah,Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat
yang terletak di dasar sel. Jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat satu
alat dengan alat lain, membungkus alat-alat dan mengganti jaringan yang rusak,
untuk menetralka racun, dan untuk membentuk kerangka penyokong. Dari penjalasan
diatas dapat diketahui pentingnya mempelajari dan mengkaji jaringan epitel dan
jaringan ikat sehingga hal tersebut yang melatar belakangi pembuatan laporan
ini..
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mempelajari
ciri-ciri jaringan epitel dan jaringan ikat
2. Mempelajari
struktur histologist macam-macam jaringan epitel dan jaringan ikat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Syamsuri (1998) Berdasarkan
lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Epitel
Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis disusun
oleh selapis sel yang berbentuk pipih.
Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat. Lokasi :Epitel pipih selapis terdapat pada
jaringan epitelium pembuluh limfe (getah
bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru- paru,
ginjal, dan selaput perut. Fungsi : Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi,
osmosis, filtrasi, dan sekresi.
2. Epitel
Pipih Berlapis Banyak
Jaringan epitel pipih berlapis banyak
disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan
epitel pipih berlapis banyak tersusun sangat rapat. Lokasi Jaringan epitel
pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan epitelium rongga mulut, rongga
hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina. Fungsi : Fungsi jaringan ini adalah
sebagai pelindung.
3. Epitel
Silindris Selapis
Jaringan epitel silindris selapis
disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris. Lokasi Jaringan ini terdapat
pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantung empedu, lambung
(ventrikulus), dan usus (intestinum). Fungsi : Jaringan epithelium ini
berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus
dan sekresi
4. Epitel
Silindris
Berlapis Banyak Jaringan epitel
silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk
silindria. Lokasi Jaringan ini terdapat
pada jaringan epitelium laring,
faring, trakea, dan kelenjar ludah. Fungsi : Jaringan epitel silindris berlapis
banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
5. Epitel
Kubus Selapis
Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Lokasi Jaringan
ini terdapat pada epithelium permukaan ovarium, lensa mata, nefron ginjal, dan
kelenjar tiroid. Fungsi Jaringan
epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
6. Epitel
Kubus Berlapis Banyak
Jaringan epitel kubus berlapis banyak
disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan
ini terdapat pada epitelium folikel ovarium, permukaan ovarium, testis, saluran
kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada kulit. Fungsi : Jaringan epitel
kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan absorpsi, serta melindungi
dari gesekan dan pengelupasanJaringan epitel silindris berlapis banyak disusun
oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk
silindria. Lokasi Jaringan ini terdapat pada jaringan epitelium laring, faring,
trakea, dan kelenjar ludah. Fungsi :
Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
7. Epitel
Transisi
Jaringan epitel transisi disusun oleh
berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi dapat berubah dan permukaan
lapisannya dapat menggembung. Lokasi Jaringan epitel transisi terdapat pada
epitelium ureter, uretra, saluran pernapasan, dan kantung kemih.
8. Epitel
Kelenjar
Jaringan epitel kelenjar merupakan
jaringan epitel khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu
proses fisiologis. Senyawa yang disekresikan disimpan di dalam sel dalam bentuk
granula sekresi. Kelenjar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitukelenjar endokrindan kelenjar eksokrin.
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar
buntu yang tidak memiliki saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung
memasuki system peredaran darah. Senyawa yang dihasilkan disebuthormon. Contoh
kelenjar endokrin adalah kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar paratiroid,
dan kelenjar tiroid. Kelenjar eksokrinmerupakan kelenjar yang sekresinya
melalui saluran khusus. Kelenjar ini berfungsi membantu metebolisme dan
komunikasi. Contoh kelenjar eksokrin yang membantu metabolisme adalah kelenjar
ludah, kelenjar keringat, dan pancreas. Contoh kelenjar eksokrin yang berperan
dalam komunikasi adlahferomo. (Nugroho, 2004)
Menurut struktur dan fungsinya,
jarngan epitel bagi menjadi 2 golonganutama, yakni epitel penutup dan epitel
kelenjar. Disamping itu terdapat duamacam epitel khusus, yaitu epitel
persarafan dan epitel pergerakan.Jaringan epitel memiliki berbagai macam
fungsi, diantaranyamelindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan
mengangkut zat-zatantar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu,
jaringan epitel padasaluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam
enzim.Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuhdan
membatasi rongga tubuh.Jaringan ini hampir ditemukan diseluruhpermukaan
tubuh.Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut
epithelium.(Setiawan, 2010)
Menurut struktur dan fungsinya, jarngan
epitel bagi menjadi 2 golongan utama, yakni epitel penutup dan epitel kelenjar.
Disamping itu terdapat dua macam epitel khusus, yaitu epitel persarafan dan
epitel pergerakan. Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya
melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat
antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel
padasaluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim. Jaringan epitel
merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh.
Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh permukaan tubuh. Jaringan epitel yang
melapisi lapisan luar tubuh disebut epithelium (Amir, 2001).
Jaringan
ikat sering disebut jaringan penyokong atau penyambung. Letak sel-sel jaringan
ikat ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika berhubungan,
hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Ciri khusus jaringan ikat adalah
memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Bentuk sel-sel jaringan
ikat ini tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya mengelembung. Ada
beberapa jenis sel-sel jaringan ikat yaitu, fibroblas, makrofag, sel tiang, sel
lemak dan berbagai jenis sel darah putih. Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe
dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat (Albert, 1994)
Jaringan pengikat berbeda dengan
jaringan epitel, jaringan pengikat mengandung matriks yang sangat banyak.
Jaringan pengikat berfungsi: untuk mengikat satu alat dengan alat lain, untuk
membungkus alat-alat, untuk mengganti jaringan yang rusak (luka), untuk
menetralkan racun dan untuk membentuk kerangka penyokong. Atas dasar struktur
dan fungsinya, jaringan pengikat dibedakan atas tiga macam jaringan yang
masing-masing dapat dibagi lagi menjadi jaringan-jaringan yang lebih khas:
jaringan pengikat sebenarnya, jaringan pengikat rangka tulang rawan hialin,
jaringan pengikat cair (Storer, 1957).
BAB III
METODOLOGI
A.
Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan
praktikum :
Hari
/ Tanggal : Kamis, 1 Maret 2012
Pukul : 13.00 – Selesai
Tempat : Laboratorium Zoologi Biologi
FMIPA UNTAD
B.
Alat
dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan yaitu :
a.
Alat
1. Mikroskop
2. Buku
gambar
b.
Bahan
1. Jaringan
epitel selindris
2. Jaringan
hyelin certilago
3. Jaringan
epitel squamosa pipih
C.
Prosedur
Kerja
1.
Menyiapkan bahan
(preparat) yang akan diamati yang
terdiri dari jaringan epitel squamosum, jaringan epitel silindris, dan jaringan
hyalin kartilago.
2.
Mengamati bagian–bagian
morfologi dari preparat jaringan dengan menggunakan mikroskop.
3.
Mengamati dan
mengidentifikasi bagian–bagian morfologi dari preparat jaringan yang digunakan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
|
Jaringan
epitel selindris
1.
Mikrovili
2.
Lumen
3.
Sel goblet
4.
Lamina proparid
|
2
|
|
Jaringan
hyelin certilago
1.
Serat kolagen
2.
Benang fibrin
3.
Lakuna
4.
Lakuli
5.
Canal hevers
|
3.
|
|
Jaringan
epitel sqamosa pipih
1.
Vili
2.
Lamina basalis
3.
Inti sel
4.
Sqamulin
|
B.
Pembahasan
Jaringan
epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga
tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh permukaan tubuh. Jaringan epitel
terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat. Jaringan epitel memiliki
berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi jaringan di bawahnya dari
kerusakan dan mengangkut zat-zat antar jaringan atau rongga yang di
pisahkannya. Selain itu jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan
berbagai enzim
Pada
pengamatan pertama yaitu dengan menggunakan preparat jaringan epitel selindris
disusun oleh sel yang berbentuk
selindris, jaringan epitel selindris ini terdapat pada epithelium kelenjar
pencernaan, jonjot usus, kantong empedu, lambung (ventrikulus), dan usus
(intestinum). Jaringan epitel selindris ini berbentuk seperti batu bata
tersusun tetapi bentuknya tidak segi empat tetapi segi tiga dan terdapat
bulatan ditengah yang merupakan kondrosit. Jaringan epitel selindris terdiri
dari mikrovili, sel goblet, lumen dan lamina propria. Mikrovili berfungsi memperluas
permukaan agar dapat meningkatkan daya absorbsi sel-sel epitel usus. Sel goblet
berfungsi menghasilkan lender dan mucus sedangkan lamina propria merupakan
jaringan ikat longgar suatu membran mukosa yang melekatkan epitel kepada
struktur di bawahnya dan mengandung pembuluh darah yang melayani epitel.
Dibandingkan dengan literature yang menyatakan
jaringan epitel selindris bentuknya selindris tanpa silia, epitel ini terdiri
atas sel-sel epithelium batang yang berikatan satu sama lain dan tidak semua
selnya mencapai permukaan sehingga menyerupai epitel berlapis.
Pada
pengamatan kedua dengan menggunakan jaringan epitel pipih. Jaringan epitel
pipih disusun oleh sel yang berbentuk pipih memiliki inti yang bulat dan
tersusun horizontal. Jaringan epitel pipih dibagi menjadi dua yaitu epitel
pipih selapis dan epitel pipih susunan selnya cukup rapat. Jaringan epitel ini
terdapat pada jaringan epithelium limfe (getah bening), pembuluh darah kapiler,
selaput pembungkus jantung, paru-paru, ginjal dan selaput perut fungsi dari
jaringan ini dalam proses difusi, osmosis, filtrsi dan sekresi. Jaringan epitel
pipih disusun oleh komponen diantaranya vili, lamina basalis, inti sel,
squamolin. Lamina basalis berfungsi membantu dalam melekatkan dan mengaitkan
jaringan epitel kejaringan lain yang berada di bawahnya selain itu juga
berfungsi sebagai penyalur nutrisi ke sel-sel yang merupakan penyusun jaringan
ini.
Pada
pengamatan ketiga yaitu jaringan ikat yang merupakan jaringan yang paling
banyak terdapat di dalam tubuh, jaringan ikat berkembang dari mesenkin yang
berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Bentuk sel yang menyusun
jaringan ikat memiliki berbagai fungsi yaitu menyokong dan memperkuat jaringan
lain, melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energy, membentuk struktur tubuh
(tulang) dan menyusun system serkulasi
Jaringan hyaline kartilago merupakan bentuk tulang
rawan yang terbanyak dibandingkan dengan bentuk lainnya. Matriksnya memiliki
serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Tulang rawan
hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan
hialin bening seperti kaca. Hyalin kartilago disusun oleh beberapa komponen
diantaranya lamina basalis, serat kalogen, benang fibrin, lakuna, lakuli dan
canal hevers. Lamina basalis merupakan
lapisan di bawah sel epitel setebal 500-800 A terdiri atas filament tipis
dengan diameter 30-40 A filament membentuk anyaman dalam substansi dasar
membrane basalis dan berhubungan langsung dengan membrane dasar sel epitel yang
berfungsi membantu dan melekatkan dan mengaitkan jaringan epitel ke jaringan
lain yang berada di bawahnya, lacuna merupakan rongga kecil yang berisi sel
tulang atau tulang rawan, canal herves yang berisi pembuluh darah dan saraf dan
serat kalogen memiliki daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi,
berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Jaringan
epitel selindris berbentuk seperti batu bata tersusun tetapi bentuknya tidak
segi empat tetapi segi tiga dan terdapat bulatan ditengah yang merupakan
kondrosit.
2. Jaringan
epitel pipih disusun oleh sel yang berbentuk pipih memiliki inti yang bulat dan
tersusun horizontal serta memiliki vili, lamina basalis, inti sel dan sqamulin.
3. Hyalin
kartilago disusun oleh beberapa komponen diantaranya lamina basalis, serat
kalogen, benang fibrin, lakuna, lakuli dan canal hevers
4. Jaringan
epitel silindris memiliki bagian-bagian yang meliputi lumen, epitel coliummer,
sel gobel, lamina basalis
B.
Saran
Pada
saat praktikum praktikan lebih memperhatikan lagi agar tidak terjadi kesalahan kecil
yang dapat mempengaruh hasil dari pengamatan
Daftar Pustaka
Amir, 2001, Sains Biologi, penerbit Ganeca
Exact
: Bandung.
Nugroho, Hartanto & Sumardi, 2004, Biologi Dasar, Penebar Swadaya :
Jakarta.
Saktiono, 1989, biologi pertanian, penerbit interplus :
Bandung.
Setiawan, Doni, 2010, Penuntun Praktikum Biologi Umum I, Fakultas
MIPA Universitas Sriwijaya :
Inderalaya.
Syamsuri, 1998, Mikroskop Sel, penerbit FK Unlam : Banjarbaru
terimakasih syaring nya . sangat bermanfaat buat ngerjain tugas saya di biologi medik unas
ReplyDeleteAccording to Stanford Medical, It's really the SINGLE reason women in this country live 10 years longer and weigh an average of 19 kilos lighter than we do.
ReplyDelete(And really, it has NOTHING to do with genetics or some hard exercise and really, EVERYTHING to do with "how" they eat.)
BTW, What I said is "HOW", not "WHAT"...
CLICK on this link to uncover if this brief test can help you find out your real weight loss potential