Sunday, March 17, 2013

Jaringan Epitel dan Jaringan Ikat



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
          Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apical (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia. Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat. Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane dasar basalis dan lamina retikularis.
          Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim. Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang terletak di tengah,Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat yang terletak di dasar sel. Jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat satu alat dengan alat lain, membungkus alat-alat dan mengganti jaringan yang rusak, untuk menetralka racun, dan untuk membentuk kerangka penyokong. Dari penjalasan diatas dapat diketahui pentingnya mempelajari dan mengkaji jaringan epitel dan jaringan ikat sehingga hal tersebut yang melatar belakangi pembuatan laporan ini..

B.       Tujuan
         Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
1.      Mempelajari ciri-ciri jaringan epitel dan jaringan ikat
2.      Mempelajari struktur histologist macam-macam jaringan epitel dan jaringan ikat




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.    Epitel Pipih Selapis
          Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk  pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat.  Lokasi :Epitel pipih selapis terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe  (getah bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru- paru, ginjal, dan selaput perut. Fungsi : Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan  sekresi.
2.    Epitel Pipih Berlapis Banyak 
          Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun sangat rapat. Lokasi Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina. Fungsi : Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.
3.    Epitel Silindris Selapis 
         Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris. Lokasi Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum). Fungsi : Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus  dan sekresi
4.    Epitel Silindris
          Berlapis Banyak Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk silindria.    Lokasi    Jaringan ini  terdapat  pada   jaringan epitelium laring, faring, trakea, dan kelenjar ludah. Fungsi : Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.


5.    Epitel Kubus Selapis
          Jaringan epitel kubus selapis   disusun oleh selapis   sel yang berbentuk kubus. Lokasi Jaringan ini terdapat pada epithelium  permukaan  ovarium, lensa mata, nefron ginjal, dan kelenjar tiroid. Fungsi    Jaringan epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
6.    Epitel Kubus Berlapis Banyak
          Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel ovarium, permukaan ovarium, testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada kulit. Fungsi : Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasanJaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu  lapis sel berbentuk silindria. Lokasi Jaringan ini terdapat pada jaringan epitelium laring, faring, trakea, dan kelenjar ludah.  Fungsi : Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan  sebagai pelindung.
7.    Epitel Transisi
          Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung. Lokasi Jaringan epitel transisi terdapat pada epitelium ureter, uretra, saluran pernapasan, dan kantung kemih.
8.    Epitel Kelenjar
          Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis. Senyawa yang disekresikan disimpan di dalam sel dalam bentuk granula sekresi. Kelenjar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitukelenjar endokrindan kelenjar eksokrin.
          Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung memasuki system peredaran darah. Senyawa yang dihasilkan disebuthormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar paratiroid, dan kelenjar tiroid. Kelenjar eksokrinmerupakan kelenjar yang sekresinya melalui saluran khusus. Kelenjar ini berfungsi membantu metebolisme dan komunikasi. Contoh kelenjar eksokrin yang membantu metabolisme adalah kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan pancreas. Contoh kelenjar eksokrin yang berperan dalam komunikasi adlahferomo. (Nugroho, 2004)
           Menurut struktur dan fungsinya, jarngan epitel bagi menjadi 2 golonganutama, yakni epitel penutup dan epitel kelenjar. Disamping itu terdapat duamacam epitel khusus, yaitu epitel persarafan dan epitel pergerakan.Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranyamelindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zatantar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel padasaluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim.Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuhdan membatasi rongga tubuh.Jaringan ini hampir ditemukan diseluruhpermukaan tubuh.Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epithelium.(Setiawan, 2010)
          Menurut struktur dan fungsinya, jarngan epitel bagi menjadi 2 golongan utama, yakni epitel penutup dan epitel kelenjar. Disamping itu terdapat dua macam epitel khusus, yaitu epitel persarafan dan epitel pergerakan. Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel padasaluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim. Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh permukaan tubuh. Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epithelium (Amir,  2001).
           Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika berhubungan, hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat ini tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya mengelembung. Ada beberapa jenis sel-sel jaringan ikat yaitu, fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak dan berbagai jenis sel darah putih. Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat (Albert, 1994)
         Jaringan pengikat berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat mengandung matriks yang sangat banyak. Jaringan pengikat berfungsi: untuk mengikat satu alat dengan alat lain, untuk membungkus alat-alat, untuk mengganti jaringan yang rusak (luka), untuk menetralkan racun dan untuk membentuk kerangka penyokong. Atas dasar struktur dan fungsinya, jaringan pengikat dibedakan atas tiga macam jaringan yang masing-masing dapat dibagi lagi menjadi jaringan-jaringan yang lebih khas: jaringan pengikat sebenarnya, jaringan pengikat rangka tulang rawan hialin, jaringan pengikat cair (Storer, 1957).



BAB III
METODOLOGI

A.      Waktu dan Tempat
          Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum :
Hari / Tanggal : Kamis, 1 Maret 2012
Pukul               : 13.00 – Selesai
Tempat            : Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA UNTAD

B.       Alat dan Bahan
         Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu :
a.      Alat
1.      Mikroskop
2.      Buku gambar
b.      Bahan
1.      Jaringan epitel selindris
2.      Jaringan hyelin certilago
3.      Jaringan epitel squamosa pipih

C.      Prosedur Kerja
1.        Menyiapkan bahan (preparat)  yang akan diamati yang terdiri dari jaringan epitel squamosum, jaringan epitel silindris, dan jaringan hyalin kartilago.
2.        Mengamati bagian–bagian morfologi dari preparat jaringan dengan menggunakan mikroskop.
3.        Mengamati dan mengidentifikasi bagian–bagian morfologi dari preparat jaringan yang digunakan.




BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil Pengamatan
No
Gambar
Keterangan
1
Jaringan epitel selindris
1.        Mikrovili
2.        Lumen
3.        Sel goblet
4.        Lamina proparid
2
Jaringan hyelin certilago
1.        Serat kolagen
2.        Benang fibrin
3.        Lakuna
4.        Lakuli
5.        Canal hevers
3.

Jaringan epitel sqamosa pipih
1.        Vili
2.        Lamina basalis
3.        Inti sel
4.        Sqamulin



 
B.       Pembahasan
         Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh permukaan tubuh. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat. Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar jaringan atau rongga yang di pisahkannya. Selain itu jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai enzim
         Pada pengamatan pertama yaitu dengan menggunakan preparat jaringan epitel selindris disusun oleh  sel yang berbentuk selindris, jaringan epitel selindris ini terdapat pada epithelium kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantong empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum). Jaringan epitel selindris ini berbentuk seperti batu bata tersusun tetapi bentuknya tidak segi empat tetapi segi tiga dan terdapat bulatan ditengah yang merupakan kondrosit. Jaringan epitel selindris terdiri dari mikrovili, sel goblet, lumen dan lamina propria. Mikrovili berfungsi memperluas permukaan agar dapat meningkatkan daya absorbsi sel-sel epitel usus. Sel goblet berfungsi menghasilkan lender dan mucus sedangkan lamina propria merupakan jaringan ikat longgar suatu membran mukosa yang melekatkan epitel kepada struktur di bawahnya dan mengandung pembuluh darah yang melayani epitel.
Dibandingkan dengan literature yang menyatakan jaringan epitel selindris bentuknya selindris tanpa silia, epitel ini terdiri atas sel-sel epithelium batang yang berikatan satu sama lain dan tidak semua selnya mencapai permukaan sehingga menyerupai epitel berlapis.
         Pada pengamatan kedua dengan menggunakan jaringan epitel pipih. Jaringan epitel pipih disusun oleh sel yang berbentuk pipih memiliki inti yang bulat dan tersusun horizontal. Jaringan epitel pipih dibagi menjadi dua yaitu epitel pipih selapis dan epitel pipih susunan selnya cukup rapat. Jaringan epitel ini terdapat pada jaringan epithelium limfe (getah bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru-paru, ginjal dan selaput perut fungsi dari jaringan ini dalam proses difusi, osmosis, filtrsi dan sekresi. Jaringan epitel pipih disusun oleh komponen diantaranya vili, lamina basalis, inti sel, squamolin. Lamina basalis berfungsi membantu dalam melekatkan dan mengaitkan jaringan epitel kejaringan lain yang berada di bawahnya selain itu juga berfungsi sebagai penyalur nutrisi ke sel-sel yang merupakan penyusun jaringan ini.
          Pada pengamatan ketiga yaitu jaringan ikat yang merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, jaringan ikat berkembang dari mesenkin yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Bentuk sel yang menyusun jaringan ikat memiliki berbagai fungsi yaitu menyokong dan memperkuat jaringan lain, melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energy, membentuk struktur tubuh (tulang) dan menyusun system serkulasi
Jaringan hyaline kartilago merupakan bentuk tulang rawan yang terbanyak dibandingkan dengan bentuk lainnya. Matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca. Hyalin kartilago disusun oleh beberapa komponen diantaranya lamina basalis, serat kalogen, benang fibrin, lakuna, lakuli dan canal hevers. Lamina basalis  merupakan lapisan di bawah sel epitel setebal 500-800 A terdiri atas filament tipis dengan diameter 30-40 A filament membentuk anyaman dalam substansi dasar membrane basalis dan berhubungan langsung dengan membrane dasar sel epitel yang berfungsi membantu dan melekatkan dan mengaitkan jaringan epitel ke jaringan lain yang berada di bawahnya, lacuna merupakan rongga kecil yang berisi sel tulang atau tulang rawan, canal herves yang berisi pembuluh darah dan saraf dan serat kalogen memiliki daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam.


BAB V
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.      Jaringan epitel selindris berbentuk seperti batu bata tersusun tetapi bentuknya tidak segi empat tetapi segi tiga dan terdapat bulatan ditengah yang merupakan kondrosit.
2.      Jaringan epitel pipih disusun oleh sel yang berbentuk pipih memiliki inti yang bulat dan tersusun horizontal serta memiliki vili, lamina basalis, inti sel dan sqamulin.
3.      Hyalin kartilago disusun oleh beberapa komponen diantaranya lamina basalis, serat kalogen, benang fibrin, lakuna, lakuli dan canal hevers
4.      Jaringan epitel silindris memiliki bagian-bagian yang meliputi lumen, epitel coliummer, sel gobel, lamina basalis

B.       Saran
         Pada saat praktikum praktikan lebih memperhatikan lagi agar tidak terjadi kesalahan kecil yang dapat mempengaruh hasil dari pengamatan



Daftar Pustaka

Amir, 2001, Sains Biologi, penerbit Ganeca Exact : Bandung.
Nugroho, Hartanto & Sumardi, 2004, Biologi Dasar, Penebar Swadaya :  Jakarta.
Saktiono, 1989, biologi pertanian, penerbit interplus : Bandung.
Setiawan, Doni, 2010, Penuntun Praktikum Biologi Umum I, Fakultas MIPA        Universitas Sriwijaya : Inderalaya.
Syamsuri, 1998, Mikroskop Sel, penerbit FK Unlam : Banjarbaru


2 comments:

  1. terimakasih syaring nya . sangat bermanfaat buat ngerjain tugas saya di biologi medik unas

    ReplyDelete
  2. According to Stanford Medical, It's really the SINGLE reason women in this country live 10 years longer and weigh an average of 19 kilos lighter than we do.

    (And really, it has NOTHING to do with genetics or some hard exercise and really, EVERYTHING to do with "how" they eat.)

    BTW, What I said is "HOW", not "WHAT"...

    CLICK on this link to uncover if this brief test can help you find out your real weight loss potential

    ReplyDelete