Wednesday, November 16, 2011

Lipid

LIPID

I.         Tujuan Percobaan
1.      Menentukan kadar asam lemak bebas pada minyak
2.      Menentukan bilangan peroksida pada minyak

II.      Tinjauan Pustaka
          Lipid adalah sekumpulan senyawa didalam tubuh yang memiliki cirri-ciri yang serupa dengan alam, gemuk (grease) atau minyak. Karena bersifat hidraofibik, gologan senyawa ini dapat dipakai tubuh sebagai sarana yang bermanfaat untuk berbagai keperluan. Misalnya jenis lipid yang dikenal sebagai trigliserida berfungsi sebagai bahan bakar yang penting. Senyawa ini sangat efisien untuk dipakai sebagai simpanan bahan penghasil energi karena terkumpul dalam butir-butir kecil yang hamper bebas air, membuatnya jauh lebih ringan dari pada timbunan karbohidrat yang setara yang sarat air. Jenis lipid yang lain lagi merupakan bahan structural yang penting. Kemampuan lipid jenis ini untuk saling bergabung menyingkirkan air dan senyawa polar lain menyebabkannya dapat membentuk membran sehingga memungkinkan adanya berbagai organisme kompleks. Membran tersebut  memisahkan satu sel dengan sel yang lain didalam jaringan serta memisahkan berbagai organel  didalam sel menjadi ruangan-ruangan yang memiliki  cirri kimia tertentu sehingga dapat ditata dan diatur sendiri (Gilvery dan Goldstain, 1966).
          Lemak dan minyak merupakan satu kelompok yang termasuk  didalam golongan lipid. Satu sifat yang khas dari senyawa ini adalah daya larutnya yang besar dalam pelarut organik dan tidak larut dalam pelarut air. Kelompok lipid dapat dibedakan berdasarkan polaritas atau struktur kimia tertentu. Kelompok lipid tersebut adalah :
1.      Kelompok trigliserida ( lemak, minyak, asam lemak)
2.      Kelompok turunan asam lemak ( lilin )
3.      Fosfolipid dan serebrosida ( glikolipid )
4.      Sterol dan steroid
5.      Karotenoid
Trilerisida merupakan kelompok yang paling banyak terdapat dalam jaringan hewan maupun tumbuhan. Pada tumbuhan jaringan yang banyak mengandung senyawaini adalah tedapat pada biji dan buah. Senyawa ini merupakan hasil kondensasi dari gliserol dan asam lemak.
Asam lemak berdasarkan pada struktur kimianya dapat dikelompokkan kedalam dua bagian yaitu :
1.      Lemak jenuh
2.      Lemak tak jenuh
Berdasarkan struktur diatas maka sifat fisika dan sifat kiia akan berbeda baik sehingga akan dapat dianalisis secara muda dengan menggunakan metode penentuan bilangan peroksidanya (Tim dosen).
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dibagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal . bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yaitu :
1.      Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alcohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin (Waxes)
2.      Lipid gabuang yaitu ester, asam lemak yang mempunyai gugus tambahan contohnya fosfolipid, cerbrosida.
3.      Perifate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid contohnya asam lemak, gliserol dan sterol.
Disamping berdasarkan sifat kimianya yang penting lipid dibagi dalam dua golongan besear yaitu lipind yang dapat disabunkan yakni yang dapat dihidrolisis dengan basa contohnya lemak dan lipid yang tidak dapatdisabunkancontohnya steroid. Lipid dibagi dalam beberap golongan berdasarkan kimiripan struktur kimianya yaitu asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid, terpen, steroid, lipid kompleks (Riawan, 1990)


III.   Metodologi
3.1    Alat dan bahan
-          Alat
1.      Erlenmeyer 250 ml
2.      Pipet tetes
3.      Gelas ukur 25 ml
4.      Buret 50 ml
5.      Pemanas
6.      Corong
7.      Neraca analitik
8.      Klem dan statif
-          Bahan
1.      Minyak zaitun
2.      Minyak bimoli
3.      Minyak VCO
4.      Alcohol
5.      Indicator PP
6.      Minyak kelapa kampong
7.      Larutan NaOH O,1 N

3.2.   Prosedur kerja
a.       Asam lemak
1.      Menimbang sebanyak 10 gr sampel kedalam Erlenmeyer 250 ml, lalu menambahkan 25 ml alcohol panas dan 1 ml indicator PP
2.      Mentitrasi sampel dengan larutan NaOH 0,1 N (yang telah distandarisasi) sampai larutan berwarna pink
3.      Mencatat volume NaOH yang digunakan dan menghitung % FFA menggunakan rumus
% FFA= ml NaOH X N X BM Asam LemahBerat sampel X 100

IV.   Hasil Pengamatan
Asam lemak bebas
No
Sampel
Volume NaOH
Warna
1.
2.
3.
4.
Minyak bimoli
Minyak kelapa
Minyak zaitun
Minyak VCO
0,1 ml
0,7 ml
0,2 ml
2,3 ml
Pink
Ungu
Pink
Ungu

V.      Analisa Data
5.1.   Asam lemak
a.       Minyak kelapa
BM asam laurat    = CH3(CH2)10 COOH
                             = (Ar C . 12)  + (Ar H . 24)  +  (Ar O . 2) 
                            = (12 . 12)      + (1 . 24 )       +  (16 . 2)
                             = 200 gr/Mol
% FFA =   ml NaOH X N X BM Asam lemak X 100Berat sampel X 1000
          =0,7 X 0,1 N X 200 gr/Mol 10 gr X 1000 x 100
             =14 10.000 x 100
             = 0,14 %

b.      Minyak VCO
BM Asam laurat   = CH3(CH2)10COOH
                             = (Ar C . 12) + (Ar H . 24) + (Ar O . 2)
                             = (12 . 12)     + (1 . 24)       + (16 . 2)
                             = 200 gr/Mol
% FFA = ml NaOH X N X BM Asam lemak Berat sampel X 1000 x 100
           =2,3 X 0,1 N X 200 gr/Mol 10 X 1000 x 100
            = 4610.000 x 100
             =  0,46 %

c.       Minyak bimoli
BM Asam oleat    = C17H33COOH
                             = (Ar C . 18) + (Ar H . 34) + (Ar O . 2)
                             = (12 . 18)     + (1 . 34)        + (16 . 2)
                             = 282 gr/Mol
% FFA = ml NaOH X N X BM Asam lemakBerat sampel X 1000 x 100
           =0,1 X 0,1 N X 282 gr/Mol10 gr X 1000 x 100
           =2,8210.000 x 100
             = 0,0282 %

d.      Minyak zaitun
BM Asam palmitat    = CH3(CH2)14COOH
                                  = (Ar C . 16) + (Ar H . 32) + (Ar  O . 2)
                                  = (12 . 16)     + (1 . 32)       + (16 . 2)
                                  = 256 gr/Mol
% FFA = ml NaOH X N X BM Asam nukleat Berat sampel X 1000 x 100  
            =0,2 X 0,1 N X 256 gr/Mol10 gr X 1000 x 100
            =5,1210.000 x 100
            = 0,0512

VI.   Pembahasan
          Senyawa lipid merupakan salah satu senyawa organi yang berfungsi sebagai sumber energy bagi tubuh untuk melakukan aktivitas, dan senyawa ini bersifat non polar yaitu senyawa tidak larut dalam air. Golongan darisenyawa lipida yaitu lemak dan minyak, namun dalam percoban ini yang ingin diketahui adalah menentukankadar asam lemak bebas pada minyak bimoli, minyak kelapa, minyak zaitun dan minyak VCO. Asamlemak bebas  merupakan asam lemak dalam bentuk teresterkan.
          Pada percobaan ini yang dilakukan pertama yaitu menimbang sampel yang bertujuan agar minyak yang digunakan sesuai dengan berat sampel yang dibutuhkan dalam percobaan. Selanjutnya sampel berupa minyak bimoli, minyak kelapa, minyak zaitun dan minyak VCO dilarutkan dengan etanolyang telah dipanaskan sehingga terjadi perubahan warna menjadi keruh. Hal ini bertujuan untuk melarutkan minyak. Setelah itu ditambahkan indicator PP yang berfungsi untuk menentukan titik akhir yaitu titik dimana indicator mulai berubah warna. Selanjutnya sampel dititrasi dengan NaOH 0,1 N. Titrasi bertujuan untuk mencapai titik equifalen. NaOH yang digunakan untuk setiap sampel masing-masing yaitu minyak zaitun 0,2 ml, minyak VCO 2,3 ml, minyak bimoli 0,1 ml dan minyak kelapa kampung 0,7 ml. Dimana literatur proses titrasi dengan NaOH menyebabkan warna larutan berubah menjadi warna pink.
          Pada percobaan ini, setelah sampel dititrasi dengan NaOH. Minyak bimoli berubah menjadi pink, minyak zaitun berubah menjadi pink pada minyak VCO berubah warna menjadi ungu dan pada minyak kelapa kampong berubah warna menjadi ungu. Dimana perubahan warna pula minyak VCO dan minyak kelapa kampung tidak sesuai dengan literatur. Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan atau kurang ketelitian ataupun kelebihan NaOH dalam proses mentitrasi. Dimana hasil yang telah diperoleh untuk asam lemak (FFA) pada masing-masing sampel yakni pada bahan minyak zaitun 0,0512% pada minyak VCO 0,46%, pada minyak bimoli yaitu dengan nilai 0,0282% dan pada minyak kelapa kampong yaitu dengan nilai 0,14%. Pengaruh FFA terhadap minyak yaitu semakin kecil nilai FFA, semakin baik kualitas minyak tersebut. Dari data hasil perhitungan untuk kadar asam lemak bebas (FFA) tiap sampel didapat pada minyak zaitun.
          Pada literatur dimana bahwa kadar asam bebas (FFA) yang paling rendah yaitu minyak zaitun 0,1 %, pada minyak VCO 0,2%, pada minyak bimoli 3% dan pada minyak kelapa kampong 5%. Berdasarkan hasil dari percobaan sama dengan literature yaitu minyak zaitun adalah minyak yang terbaik kualitasnya.

VII.Penutup
7.1.       Kesimpulan
                   Adapun yang dapat disimpulkan pada percobaan ini  adalah :
1.    Senyawa lipid merupakan salah satu senyawa organic yang berfungsi sebagai sumber energy bagi tubuh untuk melakukan aktivitas dan bersifat non polar yaitu senyawa tidak larut dalam air.
2.    Dalam metode analisa yang digunakan untuk %FFA yaitu dengan cara melihat sampel minyak yang ditambahkan dengan etanol panas untuk melarutkan minyak yang terkandung dalam asam  lemak bebas. Setelah ditambahkan dengan indicator PP yang berfungsipenentu akhir titrasi. Kemudian dititrasi dengan larutan NaOH yang bertujuan untuk mereaksikan asam lemak yang terkandung dalam minyak segingga dapat dinetralkan.
3.    Pengaruh asam lemak (FFA) pada minyak yaitu semakin kecil nilai FFA semakin baik kualitas minyak.

7.2.       Saran
          Diharapkan pada praktikum selanjutnya agar bahan-bahan dalam laboratorium lebih dilengkapi lagi agar praktikum dapat berjalan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Gilvery, Goldstain.1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University Press : Jakarta.
Riawan,S. 1990. Kimia Organik. Edisi I. Binarupa Aksara : Jakarta.
Tim Dosen Biokimia. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Laboratoratorium Biokimia FMIPA UNTAD, Palu


No comments:

Post a Comment