Wednesday, November 16, 2011

Vitamin

VITAMIN
I.         Tujuan Percobaan
          Menentukan kadar vitamin C dalam buah
II.      Tinjauan Pustaka
          Vitamin merupakan komponen penting dalam suatu bahan, khususnya bahan pangan karena kandungannya menentukan nilai nutrisi dari bahan tersebut. Vitamin ini dalam proses metabolism dapat berperan sebagai koenzim  dan lainnya. Berdasarkan sifat fisiknya vitamin ini dapat dikelompokkan menjadi :
a.       Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C.
b.      Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K
Dalam proses poengolahan pada umumnya vitamin ini akan mengalami perubahan sehingga kadarnya menjadi berkurang. Sebaliknya dengan proses fermentasi dakan dapat meningkatkan kandungan vitaminnya yang dihasilkan oleeh miroorganisme (Tim Dosen Biokimia, 2011)
          Vitamin C merupakan jenis vitamin yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran memiliki rumus molekul C6H800, dikenal juga sebagai asam askorbat. Sifat dari vitamin C adalah :
a.       Mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter
b.      Tidak tahan terhadapap pemanasan
c.       Dalam suasan stabil dan kondisi basa dan netral mudah rusak (Tim Dosen Biokimia, 2011)
          Vitamin adalah sekelompook senyawa organic amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme yang tidak dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahas latin vita yang berarti hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organic yang memilik atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa bnyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal (Anonim, 2011).
          Vitamin merupakan nutrient organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimia dan yang umumyan tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi symbol anggota B komplek (kecuali vitamin C) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol menurut  abjad (A, D, E, K). Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksitas didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin (Anonim, 2011)

III.   Metodologi
3.1.   Alat dan Bahan
-          Alat
1.      Parutan /blender
2.      Labu ukur 100 ml
3.      Buret 50 ml
4.      Erlenmeyer 125 ml
5.      Corong
6.      Klem dan statif
7.      Tabung sentrifuge
8.      Gelas kimia 500 ml

-          Bahan
1.      Buah jeruk
2.      Buah mangga
3.      Buah nenas
4.      Aqades
5.      Larutan amilum 1%
6.      Iodium 0,01 M

3.2.   Prosedur Kerja
1.      Menimbang 20 gr bahan dan menghancurkan didalam lumpang/blender sehingga diperoleh cairan kental
2.      Menimbang 20 gr cairan kental dan memasukkan kedalam labu ukur 100 ml dan menabahkan aqades sampai tanda batas.
3.      Sentrifuse larutan dan setelah itu mendekantasi untuk memisahkan endapannya
4.      Mengambil 2,5 ml filtratnya dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer 125 ml lalu menambahkan indicator amilum 1 %
5.      Titrasi dengan larutan iodium 0,01 N
6.      Menghitung kadar vitamin setiap 1 ml iodium 0,01 N setara dengan 0,88 mg vitamin C

IV.    Hasil Pengamatan
No
Sampel
Volume larutan
Warna
1
2
3
Jeruk
Mangga
Nenas
1 ml
2,2 ml
2,9 ml
Biru tua
Biru kecoklatan
Biru tua

V.      Analisa Data
a.       Menentukan kadar vitamin C dalam buah
1.      Untuk nenas
Kadar vitamin C = 2,9 ml x 0,88 mg/ml
Kadar vitamin C = 2,552 mg
2.      Untuk mangga
Kadar vitamin C = 2,2 ml x 0,88 mg/ml
Kadar vitamin C = 1,936
3.      Untuk jeruk
Kadar vitamin C = 1 ml x 0,88 mg/ml
Kadar vitamin C = 0,88 mg

VI.        Pembahasan
         Vitamin merupakan komponen penting dalam suatu bahan, khususnya bahan pangan karena kandungannya menentukan nutrisi dari bahan tersebut. Vitamin berperan dalam proses metabolism sebagai koenzim dan lainnya. Vitamin C umumnya terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan diamana vitamin Cini sendiri merupakan vitamin yang larut dalam air. Rumus molekul umum vitamin C adalah C6H8O6 yang dikenal dengan asam askorbat.
         Percobaan kali ini semua bahan-bahan buahan dihancurkan. Fungsi penghancuran ini untuk mempermudah hidrolisis dari sampel buah-buahan, selain itu juga bertujuan mendegradasi senyawa vitamin C dalam buah. Hasil yang diperoleh dari penghancuran berupa frasa kental. Cairan kental tersebut dimasukkan kedalam labu ukur dan ditambahkan aqades tujuannya adalah melarutkan dan menghidrolisis vitamin C yang terdapat dalam sampel buah. Sebab diketahui bahwa vitamin C, sangat mudah larut dalam air.
          Hasil cairan yang telah diencerkan disentrifuse, tujuannya adalah mengendapkan serat-serat dar buah yang tidak melarut didalam air, sehingga tampak jelas perbandingan filtratny dan residunya. Setelah itu didekantasi yang bertujuan untuk memisahkan filtarat dengan residunya. Filtratnya diambil dan dimasukkan kedalam tabung reaksi dan dititrasi dengan larutan iodium dimana sebelumnya ditambahkan amilum 1 % sebagai indicator. Titrasi dihentikan saat larutan berubah warna menjadi biru tua dan didapatkan mili liter larutan iodium dari masing-masing sampel adalah nenas 2,9 ml, mangga 2,2 ml, dan jeruk 0,9 ml.
          Dari hasil ml larutan iodium yang digunakan diketahui nenas yang memiliki jumlah ml tertinggi, diikuti mangga dan jeruk. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh komposisi kadar vitamin C dalam buah berbeda-beda. Semakin tinggi jumlah volume iodium yang digunakan maka semakin tinggi kadar vitamin Cdidalam sampel, dimana terlihat dari hasil perhitungan nenas 2,552 mg, mangga 1,936 mg dan jeruk 0,88 mg.
           Berdasarkan hasil yang diperoleh kadar vitamin C yang tertinggi terdapat dalam jeruk, hasil ini sesuai dengan literatur hanya saja kadar vitamin C yang diperoleh tidak sesuai hal ini terjadi karena disebabkan oleh kurangnya ketelitian pengamat dalam melakukan penimbangan serta komposisi bahan yang digunakan tidak cukup.
          Pada literature diketahui kadar vitamin C didalam masing-masing sampel adalah nenas 15 mg/100 gr, mangga 28 mg/100 gr dan jeruk 53 mg/100 gr. Yang paling mendasar yang menyebabkan perbedaan nilai dengan literature adalah disebabkan oleh jumlah amilum yang ditambahkan didalam sampel bahan terlalu banyak, sehingga saat dititrasi volume iodium yang digunakan hanay sedikit untuk mencapai titi akhir titrasi sehingga nilai yang diperoleh jauh lebih kecil dengan nilai pada literature.

VII.     Penutup
7.1.  Kesimpulan
1.      Vitamin C dikenal juga sebagai asam askorbat, yang memiliki rumus C6H8O6 yang sifatnya larut dalam air dan terdapat banyak pada buah-buahan.
2.      Jumlah kadar vitamin Cdalam masing buah adalah nenas 2,552 mg, mangga 1,936 mg, jeruk 0,88 mg.
3.      Semakin banyak jumlah iodine dalam sampel maka akan semakin banyak kadar vitamin C dalam setiap sampel.

7.2.  Saran
          untuk kedepannya sebaiknya menggunakan buah yang lebih banyak sehingga dapat diketahui lebih banyak kadar vitamin C dalam tiap-tiap buah.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Terhubung berkala (http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin) diakses tanggal 3 November 2011
Anonim. 2011. Terhubung berkala (http://organisasi.org/pengertian_dan_ definisi_ vitamin_ fungsi_guna_sumber_ akibat_kekurangan_macam _dan _jenis_vitamin) diakses 4 November 2011
Tim Dosen Biokimia. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Universitas Tadulaku, palu






No comments:

Post a Comment